Jumat, 09 September 2016



Batik Ngawi menjadi salah seragam wajib bagi pegawai Pemkab Ngawi pada hari Kamis, sebagai upaya mengangkat batik Ngawi di kancah nasional dan dunia. Batik Ngawi sudah ada sejak zaman nenek moyang dan sempat mati suri selama beberapa waktu hingga pemerintah menggiatkan kampanye batik sebagai identitas nasional, perajin batik Ngawi mulai menggeliat lagi.
Pada mulanya membatik hanya menjadi pekerjaan sampingan. Seiring waktu, batik Ngawi mulai menemukan jati dirinya dan perajin pun menjadikannya sebagai mata pencaharian utama. Batik gringsing Ngawi misalnya, batik yang wajib dikenakan pegawai Pemkab Ngawi ini adalah batik tulis dengan ciri khas Kota Ngawi. Bermotif padi, bambu, dan manusia purba (palu purba).
Motif padi menandai Ngawi sebagai lumbung padi Jawa Timur. Sementara motif bambu menandakan tanaman ulet ini menjadi salah satu kekayaan alam di Ngawi. Motif paling menyolok dalam batik Ngawi adalah palu purba, indetitas Ngawi terkait dengan penemuan manusia purba pertama kali oleh Eugene Dubois di Trinil.
Meski harus bersaing dengan batik dari daerah lain yang sudah lebih dulu dikenal masyarakat, pemerintah daerah Ngawi terus mempromosikan batik Ngawi ke penjuru negeri. Beberapa kendala seperti kurangnya modal membuat produksi bati Ngawi tersendar. Namun, tekad mengenalkan batikNgawi ke masyrakat luas sebagai identitas budaya bangsa membuat pemerintah setempat terus berusaha.
Kebijakan pemerintah mewajibkan pegawai pemkab untuk mengenakan batik Ngawi menjadi salah satu terobosan yang patut diacungi jempol. Memang, upaya apapun tidak akan berhasil kalau tidak dimulai dari dalam diri sendiri. Dengan kebijakan itu diharapkan akan lebih mempercepat perkembangan batik Ngawi baik di tingkat nasional maupun internasional.



TARI PENTUL MELIKAN

small_51347pentulmelikan2

Tarian ini ditarikan dengan memakai topeng kayu yang melambangkan watak manusia yang berbeda-beda namun tetap bersatu dalam kerja. Topeng ini dipengaruhi Jaman Kerajaan Kediri dan masa kini. Iringan gamelan sedikit mendapat pengaruh Reog Ponorogo.Tari ini digarap atau diciptakan pada tahun 1952 oleh Bapak Munajah di Desa Melikan Kelurahan


 TARI OREK OREK

small_54082orek22i


Tari orek orek ngawi sejak tahun 1980 an terkenal sebagai Bumi Orek Orek. Sebutan ini tidak lepas dari adanya Tari Orek Orek yang tumbuh subur dan berkembang dimasyarakat luas. Hampir disetiap acara baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat sendiri, tari ini selalu dipentaskan.

 TARI BEDOYO SRIGATI

small_33020bedoyosrigati1
 Tari Bedoyo Srigati ini adalah tarian sakral yang biasanya menjadi tarian upacara adat pada waktu Ganti Langse di obyek wisata spiritual Pesanggrahan Srigati . Tarian Ini ditarikan oleh paling sedikit 10 penari yang semua harus masih gadis. Saat ini Tari Budoyo Srigati juga biasa ditampilkan pada saat ada jamuan tamu yang berkunjung di Ngawi.

 KEDUK BEDJI

small_19162kedukbeji1
Upacara Keduk Bedji merupakan salah satu cara untuk melestarikan adat budaya penduduk Desa Tawun sejak jaman dulu. Tujuan utamanya adalah mengeduk atau membersihkan Sumber Beji dari kotoran. Karena di sumber inilah letak kehidupan penduduk Tawun.

Dikutip dari:
 http://nandapamungkas.student.umm.ac.id/2016/01/20/budayamakananciri-khas-kabupaten-ngawi/
Selain diposisikan sebagai pelengkap makanan utama, tempe juga dikenal sebagai jajanan tradisional yang lezat dan sehat.
Biasanya tempe diolah untuk dijadikan lauk pada makanan. Tapi ada juga beberapa orang yang menjadikannya sebagai keripik. Camilan ini banyak dijumpai di beberapa kota yang ada di Jawa Timur. Seperti Malang dan Ngawi.
Di Kabupaten Ngawi pembuat keripik tempe dapat dijumpai di Desa Sadang, Prandon. Salah satu dari sekian banyak pembuat adalah Kemis, pemilik UD. IKA Keripik Tempe Khas Ngawi.
Pria berusia 47 tahun itu ditemui EastJava Traveler dirumahnya yang berukuran sekitar 700 meter persegi, dalam rangkaian Press Tour Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur beberapa waktu lalu. “Dulu di desa ini ada yang namanya Pak Durokman yang jual keripik tempe, dan dia adalah orang yang pertama kali mencetuskan untuk membuat keripik tempe di desa ini,” urainya.
Sejak dahulu Kripik Tempe ini sendiri memang merupakan salah satu makanan khas dari Kota Ngawi. “Sebenarnya cara membuat Kripik tempe ini cukup mudah sekali karena kedelainya sudah ada dan sudah siap tinggal di olah saja,” tutur pria berambut ikal ini.Yang mendasari bapak satu putri ini untuk membuat kripik tempe, adalah karena memang dirinya ingin mengembangkan usahanya yang telah ia rintis sejak 1985. “Saya dulu hanya pembuat tempe, saya merasa permintaan keripik tempe di sekitr saya semakin banyak maka disinilah saya yakin bisa berkembang,” ujar Kemis sambil tersenyum.
Di dalam rumahnya banyak bertumpuk karung berisikan kedelai yang siap di masak untuk di jadikan tempe maupun kripik tempe. Sedangkan di belakang rumahnya tiga orang wanita sedang asyik menggoreng tempe dan diantaranya terdapat pula dua orang wanita sedang mencampur adonan antara campuran tepung beras, telur, dan tempe mentah. “Iya diuleni (dicampur) dulu mas sekitar satu sampai setengah jam lalu bisa di goreng,” ucap Ika putri dari Kemis.roses pembuatan kripik tempe sebenarnya tak jauh beda dengan pembuatan tempe sendiri. Mulai dari kedelai yang direndam dalam sebuah air kurang lebih dua hari lalu dicampur dengan ragi hingga terlihat mengembang setelah itu tempe jadi bisa di rebus atau di goreng maka jadilah yang namanya kripik tempe.
Dalam satu hari inipun Kemis mampu membuat sampai 13 Lonjor tempe yang siap dijualbelikan baik itu dalam keadaan berupa kripik tempe maupun tempe.
“Kami membuat keripik tempe dengan rasa biasa saja,” kata wanita berusia 24 tahun ini. Namun dengan banyaknya permintaan dengan macam-macam rasa. “Mulai dari rasa manis atau pedas hingga asin tinggal nantinya diadonannya saja kita berikan gula, atau garam hingga secukupnya,” tukasnya.
 Dikutip dari:

Lethok Khas Ngawi

Lethok yang enak
Lethok Khas Ngawi Sumber: seputarkehidupanbunda.blogspot.com
Lethok atau sebagian orang menyebutnya sebagai sambal  tumpang, merupakan masakan dengan kuah kental dari tempe semangit.
Yakni tempe yang fermentasinya dilebihkan, tapi belum busuk. Bumbu rempahnya pun terasa di lidah dengan aroma kencur dan irisan daun jeruk yang sangat menggugah selera.
Lethok khas Ngawi ini isinya terdiri dari tahu,tempe, dan kulit sapi kering

2. Tepo Tahu Khas Ngawi

tepo tahu Ngawi ini disajikan dengan tahu goreng atau telur goreng.
Tepo Tahu Khas Ngawi Sumber: ratnawahyu.blogspot.com
Salah satu makanan khas yang terkenal di Ngawi adalah tepo tahu. Makanan ini hampr mirip dengan lontong tahu. Akan tetapi tepo tahu Ngawi ini disajikan dengan tahu goreng atau telur goreng.
Selain itu dalam tepo tahu terdiri dari tauge, kol,seledri,dan bawang merah. Makanan ini memiliki ciri khas tersendiri yakni cenderung berkuah.
Semakin nikmat dengan taburan utuh kacang goreng dan dicampur dengan irisan daun seledri.

3. Kripik Tempe Khas Ngawi

kripik tempe yang enak
Kripik Tempe Khas Ngawi Sumber: afridadita.blogspot.com
Ingat Ngawi, juga akan ingat oleh-oleh khasnya yakni kripik tempenya. Kripik tempe khas ngawi memiliki cita rasa yang khas, akan terasa daun jeruk dan kencurnya.
Kamu bisa menjadikan keripik tempe sebagai oleh-oleh dari Ngawi. Rasanya renyah dan lezat.

4. Madu Mongso Khas Ngawi

Madu mongso yang legit
Madu Mongso Khas Ngawi Sumber: ceritaperut.com
Madu Mongso adalah makanan yang terbuat dari ketan dengan rasa yang manis dan legit. Makanan ini termasuk yang susah didapatkan.
Tidak semua orang semua orang membuat madu mongso dengan rasa yang enak dan legit. Tampilannya pun dibuat begitu cantik agar mengundang orang untuk mencoba dan mencicipi madu mongso.

5. Ledre Khas Ngawi

 Bentuknya hampir seperti opak gapit namun digulung.
Ledre Khas Ngawi Sumber: rositamuhsinmacanan.blogspot.com
Ledre merupakan makanan khas Ngawi sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu. Bentuknya hampir seperti opak gapit namun digulung.
Rasanya gurih dan renyah. Kamu bisa menikmatinya sebagai camilan dan teman saat bersantai bersama.

6. Nasi Pecel Khas Ngawi

Makanan selanjutnya adalah pecel Ngawi.
Nasi Pecel Khas Ngawi Sumber: kulinermudikddb.ucontest.info
Makanan selanjutnya adalah pecel Ngawi. Biasanya pecel khas Ngawi disajikan dengan cara dipincuk. Penyajian ini menggunakan daun pisang yang dibentuk menjadi bungkus berbentuk segitiga yang disemat dengan lidi bambu di dalamnya.
Pecel ini memiliki ciri khas tersendiri yakni sambal pecelnya yang terasa lebih kasar dan rasanya pedas agak menyengat. Selain itu juga disajikan dengan telur asin dan sambal tumpang.

7. Wedang Cemue Khas Ngawi

wedang cemue Nikmat dan enak
Wedang Cemue Khas Ngawi Sumber: www.kaskus.co.id
Wedang Cemue merupakan minuman khas Ngawi yang mirip dengan sekoteng atau ronde. Minuman khas Ngawi diminum saat di kala hujan turun ditemani dengan makan pisang goreng. Nikmat dan enak guys..
Jika kamu berkunjung ke kota Ngawi jangan lupa untuk mencicipi makanan khasnya yang lezat dan membuatmu ketagihan untuk mencicipinya lagi.

Hasil gambar untuk batik banyu biru 


Ingat batik khas Kabupaten Ngawi ingat Sidomulyo Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren. Banyubiru dikenal sebagai desa batik khas Ngawi yang berusaha terus bertahan di tengah arus persaingan hebat batik-batik dari daerah lain. Salah satu pemilik usaha batik Sidomulyo, Suwandi, mengatakan, meski ordernya tidak sebesar pengusaha di sentra batik daerah lain tapi kerajinan batik Ngawi terus berkembang. “Ada saja yang memesan batik saya. Kebanyakan dari para pecinta batik di wilayah Ngawi dan sekitarnya,” kata Suwandi.
Menurut dia, awalnya hanya pekerjaan sampingan tapi sekarang membatik mulai menjadi pekerjaan utama bagi kaum ibu di desanya. Selain melestarikan budaya bangsa, membatik juga memberikan penghasilan tambahan yang lumayan guna membantu perekonomian warga. Hal ini pula yang membuatnya tetap mempertahankan usaha batik. Beberapa ibu di desa ini bekerja kepada saya. Mereka saya upah berdasarkan berapa lembar kain batik yang dapat mereka kerjakan dalam seharinya,” tuturnya.
batik banyubiru002Suwandi mengakui modal masih menjadi kendala utama. Idealnya, untuk berkembang lebih baik lagi, usaha yang dia geluti sejak bertahun-tahun ini membutuhkan modal hingga Rp50 juta setiap bulannya. Namun, karena minim dana, dia hanya hampu bertahan seadanya dari omzet penjualan kain batiknya.”Pernah ada bantuan dari Dinas Perindustrian Ngawi beberapa waktu lalu. Yakni bantuan berupa peralatan membatik,” terang Suwandi.
Motif yang biasa dibuat oleh pembatik Desa Banyu­biru adalah Gringsing, Bokor Kencono, dan Sido Mukti. Harga jualnya pun bermacam-macam, mulai dari ratu­san ribu rupiah hingga jutaan rupiah bagi yang berba­han dasar kain sutera. “Motif andalan batik Ngawi adalah Batik Gringsing. Rencananya, sebentar lagi kami ingin membuat motif baru yang diberi nama Batik Wahyu Ngawiat. Motifnya masih dirancang,”
papar Suwandi.

Salah satu pembatik, Rina, mengatakan, untuk membuat batik tulis sangat membutuhkan ketelatenan dan konsentrasi tinggi. Hal ini karena motif yang dibuat sangat bervariasi dan mempunyai karakter berbeda-beda. “Kalau pas motifnya susah ya lama, tapi kalau pas motifnya gampang, pasti cepat selesai. Lumayan, dari membatik saya bisa membantu suami sedikit-sedikit buat tambah uang jajan anak saya,” kata dia.
Dia mengatakan, dalam sehari dirinya bisa membatik hingga 10 lembar kain batik berukuran kecil dengan upah Rpl.500,00 per lembarnya. Sedangkan untuk ukuran batik besar, dia mampu mengerjakan hingga lima lembar dengan upah Rp3.000,00 per lembarnya. Suasana para ibu membatik membuat Banyubiru yang berada di kaki Gunung Lawu semakin sejuk. Untuk menuju desa ini, dari jalan raya Solo-Madiun, pas di pertigaan Gendingan belok ke selatan. Kira-kira 8 km jaraknya. Jalan ke Banyubiru merupakan jalan menuju pabrik karet Tretes.
Saat ini batik Ngawi, khususnya Banyubiru, semakin disuka para remaja. Hal itu karena para perajin berusaha mengakomodir selera remaja. Lihat saja pada acara fashion show batik tingkat pelajar SMP maupun SMA pada Rabu (31/10) lalu, di mana pesertanya membludak. Suasana Pendopo Wedya Graha Kabupaten Ngawi yang jadi lokasi acara dipenuhi remaja mengenakan pakaian batik khas Ngawi yang bernuansa modern dengan sentuhan apik. Para remaja itu tanpa canggung berpose di atas catwalk.
Kepala Dinas Perekonomian dan UMKM Ka- bupaten Ngawi, Sofyan SH.M.Hum, mengatakan, fashion show batik itu diikuti sekitar 49 remaja dari pelajar SMP dan 56 pelajar SMA. “Even terse-but sebagai inovasi untuk lebih memperkenalkan ba- tik ke kalangan remaja sehingga harapan kita potensi pasar ke depannya cukup terbuka lebar dan untuk penganekaragaman dan pengembangan industri batikkhas Ngawi, agar menembus pasar dengan memenuhi selera konsumen,” terangnya. Batik-batik yang dita- mpilkan karya perajin batik yang tersebar di wilayah Ngawi seperti dari Desa Banyubiru, Munggut, Jenggrik, dan Gentong, (gus)

Dikutip dari:
 https://jawatimuran.net/2013/03/14/batik-banyubiru-kabupaten-ngawi/
NGAWI, adalah sebuah kabupaten kecil di wilayah Propinsi Jawa Timur dengan berbatasan dengan Jawa Tengah.Berikut 10 KHAS kota Ngawi Jawa Timur yang tak anda temukan di Daerah Lain.
  1. Satu-satunya kota yang diakui secara nasional sebagai penghasil Kripik tempe yang khas. Kripik tempe khas Ngawi banyak di hasilkan dan diproduksi oleh masyarakat ngawi. Terutama warga masyarakat Prandon Ngawi. Mereka telah turun-temurun memproduksi tempe dan mengolahnya menjadi kripik tempe ini. Perkembangan usaha ini mulai dari skala kecil hingga produksi secara besar-besaran.
  2. Tempat terbunuhnya Gubernur Jawa Timur pertama kali. Gubernur Soerja, adalah gubernur Jawa Timur yang terbunuh di perbatasan kota Ngawi dan Jawa Tengah. Jika anda ingin mengetahui situsnya, anda dapat berkunjung ke Wisata Monumen Soerja Ngawi. Ditempat ini anda juga dapat menawar macam-macam burung. Karena disisni terdapat juga Pasar Burung.
  3. Sehabis Salam dilanjutkan tepuk Tangan. Jika anda berada di ngawi, setelah seseorang mengucapkan salam maka, otomatis dilanjutkan dengan teuk tangan. Ini sebagai bukti slogan Ngawi Ramah. Namun, adat ini hanya berlaku pada saat acara-acara resmi. Salam unik ini hanya anda temukan di Ngawi.
  4. Tempat Asal Mula Tari Orek-orek. Tari ini berasal dari Kecamatan Pangk.ur Kabupaten Ngawi yang pernah m.em.ecahk.an Rekor Muri pada tahun 2014 sebagai peserta terbanyak. yang melibatkan siswa SD,SMP, SMA, dan Umum.
  5. Kota dengan ber ikon  Bambu dan Kura-kura. Kota Ngawi adalah kota yang berikon pohon bambu. Mengapa ? karena nama Ngawi berarti awi atau bambu. Selain itu di tinmur pusat kota Ngawi terdapat Taman Wisata Tawun. Disini terdapat mata air (sendang) dengan penunggunya adalah Binatang Kura-kura. Kura-kura ini sangat dianggap wingit oleh masyarakat sekitar. Mirip fil Tenage Mutant Ninja kali ya .. TURTLES !!
  6. Ngawi memiliki alun-alun terbesar se Jawa Timur. Alun-alun Ngawi sangat luas tempatnya. Disini anda dapat menikmati kuliner khas Ngawi serta berbagai hiburan yang terdapat di wisata malam hari alun-alun Ngawi. Predikat alun-alun terluas ini dapat dibuktikan dengan betapa luasnya lapangan, taman, serta komplek penjual kuliner dialun-alun Ngawi ini. Jangan lupa ibadah di barat alun-alun karena disitu adalah Masjid Agung yang sangat megah dan besar. Semoga jamaahnya juga banyak.... sejarah di Sekitar Masjid ini terdapat suatu cerita mistis yang diantaranya terdapat batu giok di komplek Masjid ini. Katanya siih,.. setelah batu ini dicuri orang, Ngawi mengalami Banjir besar. Masih ingatkah banjir Ngawi tahun 2009 ? padahal sebelumnya Ngawi tidak pernah banjir. dan secara geografis, Ngawi sangat kecil kemungkinannya terkena banjir. Tapi, ini mitos lho ?
  7. Terdapat kerajaan dedemit / kerajaan mahkluk halus (Alas Srigati). baca kupasan alas srigati selengkapnya 
  8. Tempat ditemukannya Manusia Purba (pitechantropus). Ngawi, tepatnya di Desa sekitar Trinil adalah situs ditemukannya Manusia Purba oleh warga asing. Di Museum Trinil ini anda dapat mempelajari beberapa Fosil Purba, termasuk nenek moyang anda. hahaha... Baca ulasan tentang Museum Trinil dengan 
  9. Terdapat Benteng terbesar peninggalan Belanda (Benteng Van Den Bosch). Baca ulasan benteng ini dengan 
  10. Ngawi sebagai daerah dengan budaya campuran mataram solo/yogya yang halus pembawaannya dan Jawa Timuran yang Keras. Oleh sebab itulah budaya ngawi merupakan budaya percampuran Jawa Tengahan dan Jawa Timuran. Termasuk watak orang ngawi yang bisa halus dan kasar,.. heeee,....
Nah, itulah 10 SESUATU yang khas di Kota Ngawi Jawa Timur. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan referensi anda. Jangan lupa Klik like facebooknya dan berikan komentar anda. Satu klik sangat berharga bagi kelangsungan blog ini. Terima kasih..
 
Dikutip dari:
  1. Motif Trinil

Gambar via: budaya-indonesia.org
Gambar via: budaya-indonesia.org

Mungkin banyak masyarakat yang tidak tahu di Trinil, Ngawi, terdapat situs ditemukannya manusia purba tepatnya hunian kehidupan purba pada zaman Pleistosen. Terdapat fosil manusia purba Pithecantahropus erectus dan fosil hewan purba lainnya. Penemuan bersejarah ini tentunya memberikan titik terang pada ilmu arkeologi dunia. Maka penemuan manusia purba ini menjadi hal yang khas daerah Ngawi. Seniman-seniman batik di Ngawi pun tak mau ketinggalan dalam mempromosikan situs Trinil dengan menjadikan manusia purba sebagai motif batik khas Ngawi. Ternyata batik Trinil khas Ngawi ini mampu mengundang konsumen lokal maupun mancanegara.
  1. Motif pohon jati

Gambar via: lambangsarib.wordpress.com
Gambar via: lambangsarib.wordpress.com

Terdapat banyak hutan di kabupaten Ngawi, salah satunya hutan jati. Hal ini menjadikan Ngawi sebagai salah satu daerah penghasil kayu jati di pulau Jawa. Kekhas-an daerah penghasil kayu jati inilah yang menginspirasi seniman batik untuk menuangkannya di atas kain. Sehingga motif kayu jati menjadi motif khas Ngawi yang tidak hanya sebagian usaha melestarikan batik, namun juga mengingatkan konsumen bahwa Ngawi adalah salah satu daerah penghasil kayu jati di pulau Jawa.
  1. Motif padi

Gambar via: pkk.ngawikab.go.id
Gambar via: pkk.ngawikab.go.id

Nampaknya kabupaten  Ngawi dikaruniai dengan tanah yang subur. Tidak hanya terdapat hutan jati yang subur, tanah Ngawi juga cocok untuk daerah persawahan. Hal itu terbukti dengan sebagian besar penduduk Ngawi yang berpenghasilan dari sektor agraria ini. Maka, dijadikanlah padi sebagai salah satu motif batik khas Ngawi.
  1. Motif kali tempuk

Gambar via: pkk.ngawikab.go.id
Gambar via: pkk.ngawikab.go.id

Motif ini menggambarkan bahwa di kabupaten Ngawi dilewati oleh dua sungai besar di pulau Jawa yaitu sungai Madiun dengan Bengawan Solo. Tempuk sendiri berarti tempat bertemunya, dan kali merupakan bahasa daerah yang berarti sungai. Selain itu, dua sungai besar ini sering dijadikan tempat wisata oleh wisatawan. Dengan adanya motif ini konsumen akan diingatkan oleh daerah dimana dua sungai besar bertemu, yakni Ngawi.
  1. Motif bambu

Gambar via: blogsaya-arsha.blogspot.com
Gambar via: blogsaya-arsha.blogspot.com

Tak banyak yang tahu apa dari mana asal muasal kata Ngawi. Untuk memberi tahu masyarakat dan wisatawan, maka seniman batik Ngawi pun melukis motif yang melambang asal muasal kata Ngawi. Ngawi berasal dari kata “awi” yaitu bamboo. Nantinya, jika Anda mendapatkan banyak motif batik yang bergambar bambu, Anda tak usah salah kaprah menganggap Ngawi sebagai daerah penghasil bambu. Tetapi karena asala muasal nama Ngawi sendiri.
  1. Motif daun teh

Gambar via: www.jadagram.com
Gambar via: www.jadagram.com

Ternyata, perkebunan teh tidak hanya ditemukan di daerah tinggi Jawa Barat, di Ngawi juga ada perkebunan teh. Perkebunan teh ini merupakan perkebunan yang ditinggalkan saat jaman penjajahan Belanda. Berlokasi di kecamatan Sine, perkebunan teh yang diberi nama perkebunan teh Janus menjadikan kabupaten Ngawi sebagai salah satu daerah penghasil teh.
  1. Motif bulus

Gambar via: www.soedjonokartono.com
Gambar via: www.soedjonokartono.com

Motif ini menggambarkan di kabupaten Ngawi mempunyai upacara adat yaitu “keduk beji”. Bulus yang merupakan hewan yang seperti kura-kura namun cangkangnya lebih lunak sering disimbolkan dalam upacara adat ini. Alasan lainnya adalah karena penduduk setempat percaya bahwa bulus adalah nenek moyang orang Ngawi. Karena itu lah keberadaan spesies yang sudah mulai langka ini sangat dijaga oleh penduduk Ngawi.
Seniman-seniman batik di Ngawi sepertinya tahu betul bagaimana cara mempromosikan hal-hal unik khas Ngawi dengan menjadikannya motif kain batik. Tidak hanya mempromosikan namun hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya melestarikan warisan budaya Indonesia yakni batik. Semoga tidak hanya seniman-seniman batik di Ngawi, namun juga di daerah nusantara lainnya mampu menjadikan hal-hal unik dank has daerahnya sebagai motif kain batik daerahnya. Dengan begitu, batik Indonesia pun akan menjadi lebih kaya.

Dikutip dari:
 http://www.gulalives.co/2016/04/20/uniknya-batik-khas-kota-ngawi-dari-motif-kebun-teh-sampai-manusia-purba/

Dinni

Dinni
Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts