Selain diposisikan sebagai pelengkap makanan utama, tempe juga dikenal sebagai jajanan tradisional yang lezat dan sehat.
Biasanya
tempe diolah untuk dijadikan lauk pada makanan. Tapi ada juga beberapa
orang yang menjadikannya sebagai keripik. Camilan ini banyak dijumpai di
beberapa kota yang ada di Jawa Timur. Seperti Malang dan Ngawi.
Di
Kabupaten Ngawi pembuat keripik tempe dapat dijumpai di Desa Sadang,
Prandon. Salah satu dari sekian banyak pembuat adalah Kemis, pemilik UD.
IKA Keripik Tempe Khas Ngawi.
Pria
berusia 47 tahun itu ditemui EastJava Traveler dirumahnya yang
berukuran sekitar 700 meter persegi, dalam rangkaian Press Tour Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur beberapa waktu lalu. “Dulu di desa
ini ada yang namanya Pak Durokman yang jual keripik tempe, dan dia
adalah orang yang pertama kali mencetuskan untuk membuat keripik tempe
di desa ini,” urainya.
Sejak
dahulu Kripik Tempe ini sendiri memang merupakan salah satu makanan
khas dari Kota Ngawi. “Sebenarnya cara membuat Kripik tempe ini cukup
mudah sekali karena kedelainya sudah ada dan sudah siap tinggal di olah
saja,” tutur pria berambut ikal ini.Yang mendasari bapak satu putri ini
untuk membuat kripik tempe, adalah karena memang dirinya ingin
mengembangkan usahanya yang telah ia rintis sejak 1985. “Saya dulu hanya
pembuat tempe, saya merasa permintaan keripik tempe di sekitr saya
semakin banyak maka disinilah saya yakin bisa berkembang,” ujar Kemis
sambil tersenyum.
Di
dalam rumahnya banyak bertumpuk karung berisikan kedelai yang siap di
masak untuk di jadikan tempe maupun kripik tempe. Sedangkan di belakang
rumahnya tiga orang wanita sedang asyik menggoreng tempe dan diantaranya
terdapat pula dua orang wanita sedang mencampur adonan antara campuran
tepung beras, telur, dan tempe mentah. “Iya diuleni (dicampur) dulu mas
sekitar satu sampai setengah jam lalu bisa di goreng,” ucap Ika putri
dari Kemis.roses pembuatan kripik tempe sebenarnya tak jauh beda dengan
pembuatan tempe sendiri. Mulai dari kedelai yang direndam dalam sebuah
air kurang lebih dua hari lalu dicampur dengan ragi hingga terlihat
mengembang setelah itu tempe jadi bisa di rebus atau di goreng maka
jadilah yang namanya kripik tempe.
Dalam
satu hari inipun Kemis mampu membuat sampai 13 Lonjor tempe yang siap
dijualbelikan baik itu dalam keadaan berupa kripik tempe maupun tempe.
“Kami
membuat keripik tempe dengan rasa biasa saja,” kata wanita berusia 24
tahun ini. Namun dengan banyaknya permintaan dengan macam-macam rasa.
“Mulai dari rasa manis atau pedas hingga asin tinggal nantinya
diadonannya saja kita berikan gula, atau garam hingga secukupnya,”
tukasnya.
Dikutip dari:
0 komentar:
Posting Komentar