-
Motif Trinil

Gambar via: budaya-indonesia.org
Mungkin banyak masyarakat yang tidak tahu di Trinil, Ngawi, terdapat
situs ditemukannya manusia purba tepatnya hunian kehidupan purba pada
zaman Pleistosen. Terdapat fosil manusia purba Pithecantahropus erectus dan
fosil hewan purba lainnya. Penemuan bersejarah ini tentunya memberikan
titik terang pada ilmu arkeologi dunia. Maka penemuan manusia purba ini
menjadi hal yang khas daerah Ngawi. Seniman-seniman batik di Ngawi pun
tak mau ketinggalan dalam mempromosikan situs Trinil dengan menjadikan
manusia purba sebagai motif batik khas Ngawi. Ternyata batik Trinil khas
Ngawi ini mampu mengundang konsumen lokal maupun mancanegara.
-
Motif pohon jati

Gambar via: lambangsarib.wordpress.com
Terdapat banyak hutan di kabupaten Ngawi, salah satunya hutan jati.
Hal ini menjadikan Ngawi sebagai salah satu daerah penghasil kayu jati
di pulau Jawa. Kekhas-an daerah penghasil kayu jati inilah yang
menginspirasi seniman batik untuk menuangkannya di atas kain. Sehingga
motif kayu jati menjadi motif khas Ngawi yang tidak hanya sebagian usaha
melestarikan batik, namun juga mengingatkan konsumen bahwa Ngawi adalah
salah satu daerah penghasil kayu jati di pulau Jawa.
-
Motif padi

Gambar via: pkk.ngawikab.go.id
Nampaknya kabupaten Ngawi dikaruniai dengan tanah yang subur. Tidak
hanya terdapat hutan jati yang subur, tanah Ngawi juga cocok untuk
daerah persawahan. Hal itu terbukti dengan sebagian besar penduduk Ngawi
yang berpenghasilan dari sektor agraria ini. Maka, dijadikanlah padi
sebagai salah satu motif batik khas Ngawi.
-
Motif kali tempuk

Gambar via: pkk.ngawikab.go.id
Motif ini menggambarkan bahwa di kabupaten Ngawi dilewati oleh dua
sungai besar di pulau Jawa yaitu sungai Madiun dengan Bengawan Solo.
Tempuk sendiri berarti tempat bertemunya, dan kali merupakan bahasa
daerah yang berarti sungai. Selain itu, dua sungai besar ini sering
dijadikan tempat wisata oleh wisatawan. Dengan adanya motif ini konsumen
akan diingatkan oleh daerah dimana dua sungai besar bertemu, yakni
Ngawi.
-
Motif bambu

Gambar via: blogsaya-arsha.blogspot.com
Tak banyak yang tahu apa dari mana asal muasal kata Ngawi. Untuk
memberi tahu masyarakat dan wisatawan, maka seniman batik Ngawi pun
melukis motif yang melambang asal muasal kata Ngawi. Ngawi berasal dari
kata “awi” yaitu bamboo. Nantinya, jika Anda mendapatkan banyak motif
batik yang bergambar bambu, Anda tak usah salah kaprah menganggap Ngawi
sebagai daerah penghasil bambu. Tetapi karena asala muasal nama Ngawi
sendiri.
-
Motif daun teh

Gambar via: www.jadagram.com
Ternyata, perkebunan teh tidak hanya ditemukan di daerah tinggi Jawa
Barat, di Ngawi juga ada perkebunan teh. Perkebunan teh ini merupakan
perkebunan yang ditinggalkan saat jaman penjajahan Belanda. Berlokasi di
kecamatan Sine, perkebunan teh yang diberi nama perkebunan teh Janus
menjadikan kabupaten Ngawi sebagai salah satu daerah penghasil teh.
-
Motif bulus

Gambar via: www.soedjonokartono.com
Motif ini menggambarkan di kabupaten Ngawi mempunyai upacara adat
yaitu “keduk beji”. Bulus yang merupakan hewan yang seperti kura-kura
namun cangkangnya lebih lunak sering disimbolkan dalam upacara adat ini.
Alasan lainnya adalah karena penduduk setempat percaya bahwa bulus
adalah nenek moyang orang Ngawi. Karena itu lah keberadaan spesies yang
sudah mulai langka ini sangat dijaga oleh penduduk Ngawi.
Seniman-seniman batik di Ngawi sepertinya tahu betul bagaimana cara
mempromosikan hal-hal unik khas Ngawi dengan menjadikannya motif kain
batik. Tidak hanya mempromosikan namun hal ini dilakukan sebagai salah
satu upaya melestarikan warisan budaya Indonesia yakni batik. Semoga
tidak hanya seniman-seniman batik di Ngawi, namun juga di daerah
nusantara lainnya mampu menjadikan hal-hal unik dank has daerahnya
sebagai motif kain batik daerahnya. Dengan begitu, batik Indonesia pun
akan menjadi lebih kaya.
Dikutip dari:
http://www.gulalives.co/2016/04/20/uniknya-batik-khas-kota-ngawi-dari-motif-kebun-teh-sampai-manusia-purba/
0 komentar:
Posting Komentar